Senin, 26 Mei 2008

Mahasiswa Vs Polisi

Kenaikan BBM terus saja membawa efek. Mulai dari rencana aksi mogok para angkutan sampai dengan unjuk rasa para mahasiswa, tetapi ada satu unjuk rasa yang betul-betul menarik perhatian di Indonesia akhir-akhir ini, yaitu unjuk rasa yang terjadi di UNAS.
Semua berita menunjukan bahwa para polisi menyerang mahasiswa yang tengah berunjuk rasa, polisi terus melakukan tindakan repersif kepada para mahasiswa. Tetapi apakah itu benar ?, mari kita lihat fakta dari kedua belah pihak.











1. Mahasiswa

a. Waktu Unjuk Rasa
Pemilihan waktu unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa UNAS bisa dikatakan unik, karena mereka memilih waktu unjuk rasa pada malam hari dan terus berlanjut pada dini hari. (doping apa ya para mahasiswa ini ?!).

b. Penemuan narkoba dan miras
Polisi mengaku bahwa dalam aksi penangkapan ini para mahasiswa banyak mengunakan narkoba serta minuman keras dan itu telah dibuktikan dengan test urine. (inikah doping mahasiswa, tapi kok sempat-sempatnya polisi anti huru-hara periksa-periksa tas?!)

c. Granat
Setelah aksi kerusuhan di UNAS, polisi sempat menemukan dua buah granat yang terletak begitu saja di halaman universitas, polisi menyatakan granat tersebut merupakan granat standar yang digunakan polisi. (masa mahasiswa ngambil granat punya polisi ?!)

d. Bom Molotov dan Aksi Bakar Ban
Dua aksi ini yang membuat polisi mengklaim bahwa para mahasiswa sudah bertindak kasar, setelah peristiwa pelemparan bom molotov tersebut, polisi langsung menyerbu kampus UNAS. (kan dini hari, mahasiswa lagi kedinginan kali, makanya bikin api?!)
e. Provokator
Ini dia masalah klasik di unjuk rasa di Indonesia, sangat kuat dugaan adanya provokator dalam unjuk rasa ini. (kok bisa ya ?!, apa semua mahasiswa tidak saling kenal makanya bisa dimasuki provokator ?!)









2. Polisi


a. Arogan

Ini dia yang menjadi masalah para polisi dan juga tentara di Indonesia, dengan status penegak hukum mereka cenderung bersiakap arogan dan semauanya sendiri, mereka berpikir bahwa mereka adalah seseorang yang selalu benar. (kegagalan dalam pendidikan moral nih!!)
b. Vandalisme
Hampir tidak ada bedanya perilaku polisi dan mahasiswa saat kerusuhan terjadi, di UNAS beberapa kendaraan bermotor mengalami kerusakan. (emang motor dan mobil ikut unjuk rasa ya?!), citra polisi yang seharusnya menjadi penjaga keamanan berubah menjadi perusak keamanan.

c. Pengantian Petugas
Satu hal yang disorot oleh para pengamat adalah tid
ak terjadinya penggantian petugas kepolisian pada peristiwa UNAS. Jika terjadi proses penggantian petugas, insya ALLAH kerusuhan bisa dihindari karena para petugas masih bisa berpikir jernih dan tidak terganggu oleh faktor kelelahan. (Ngak ada pasukan cadangan ya pak polisi ?)


Lalu, siapakah yang benar dan salah dalam kasus ini ?, susah untuk ditebak tetapi semua hal ini mengingatkan tentang satu hal :

"Kekerasan kadang kala menjadi jalan pintas untuk menyelesaikan suatu pertikaian"


(ampun pak polisi!!!)

2 komentar:

fika farikha mengatakan...

*wow

Jadii...hm...gak ada manusia yg smpurna,ya...

redy mengatakan...

wow..manteb tuh polisi..main gebuk aja..klu udah dilapangan mah..aturan ga berlaku...klu dipancing emosinya ya bakal meledak deh...